“Hey Sin akhir pekan enaknya ngapain nih?” Sapa Rina melihat Sinta datang
memasuki ruang kerja Rina.
”Minggu depan rencanaku sih pulang ke Jogja.” Jawab Sinta sambil meletakan
tas di atas meja. “Gimana kalau sekalian pulang ke Jogja Kita main ke Gunung
Bromo dulu di Jawa Timur.” Ajak Rina membujuk Sinta.
“Ok deh Aku udah penat banget nih suasana Jakarta, bolehlah refreshing.”
Sahut Sinta dengan semangat.
Rina dan Sinta merupakan sahabat yang bekerja di Jakarta di sebuah LSM. Mereka
adalah sahabat yang bisa dibilang sudah seperti kakak beradik. Dua bulan sekali
Mereka pasti pulang ke Jogja, namun karena kesibukannya Mereka tidak sempat
pulang ke Jogja. Tiga bulan sudah Mereka merasakan penatnya kota Metropolitan
Jakarta, wajarlah jika Mereka ingin refreshing.
“Rin, Kamu sudah buat laporan kegiatan buat Pak Pur belum?” Sinta
menanyakan dengan cemas.
“Ya ampun Sin, sumpah Aku lupa.”
Rina teringat akan laporan ke Pak Pur.
“Sudah kebiasaan, pekerjaan apa yang
pernah Kamu kerjakan dengan baik?” Ledek Sinta.
“Untung Kamu punya sahabat seperti Aku, nih udah Aku selesaikan.” Ujar
Sinta sebagai seorang sahabat.
Ya itulah Rina sahabat Sinta yang cerdas, kritis tapi kalau masalah tugas
pasti ada aja alasanya. Berbeda dengan Sinta walapun sedikit TELMI (telat
mikir), gak dong-an tapi selalu
cerdas disaat dibutuhkan.
Pagi itu di ruang kerja mereka
dengan sinar mentari pagi membakar semangat mengawali hari. Mereka sudah tidak
sabar menyambut akhir pekan yang mereka nantikan. Disela-sela pekerjaan mereka
merencanakan akhir pekan mereka.
“Rin, Aku pesan sekalian saja ya tiket Kereta Api kita berdua ke Surabaya.” Sinta meminta pendapat kepada
Rina.
“Pokoknya Kamu deh yang urus
perjalan akhir pekan kita ke Surabaya.” Tanggapan Rina seakan tak mau pusing.
“Yaaah.. tu kan kamu, kalau masalah
kaya gituan maunya enak.”Ucap Sinta meledek Rina lagi.
Seperti itulah percakapan mereka seharian, hingga tak terasa hari sudah
senja, tampak dari jendela matahari tenggelam dan langit mulai gelap. Rina dan
Sinta mulai berkemas untuk pulang ke apartemen mereka. Sesampainya di Lobi
kantor mereka bertemu dengan Pak Pur, yang merupakan pimpinan Rina dan Sinta, yang
sedikit melambai dan centil serta alay abiss.
“Hallo Sin, Rin! Udah mau
pulang nih?” Tanya Pak Pur sedikit genit menhampiri Rina dan Sinta.
“Hallo juga Pak Pur, akhirnya
pekerjaan kita hari ini kelar juga, saatnya kita refreshing Pak Pur.” Sinta dan
Rina kembali serentak menyapa. Mereka
senang karena segera menyambut akhir
pekan.
“O ya Rin besok akhir pekan bapak tugaskan kamu ke Kalimatan untuk melihat
kondisi hutan di sana.” Pak Pur menyampaikan perintah ke Rina.
“Sin gak jadi liburan ke Gunung Bromo nih.” Rina sedih.
“Ya udah lah Rin, kan masih banyak waktu kapan-kapan.” nasihat Sinta.
“Kalu begitu aku langsung ke Jogja aja deh.” Tambah Sinta.
“Salam buat Mama Papa ku ya Sin.” Pesan Rina.
Esok paginya di akhir
pekan, merekan berpisah di depan apartemen menuju ke Bandara dan stasiun.
“Udah ya Rin, Aku pulang ke Jogja, Kamu hati-hati di Kalimantan.” Ucap
Sinta.
“Jangan lupa sampaikan salam untuk Papa dan Mama di Jogja.” Balas Rina.
Sinta pun menuju ke
Stasiun Kereta Api. Sinta sudah terlanjur membeli tiket Jakarta-Surabaya.
“Pak kereta ini lewat stasiun tugu
Jogja kan Pak?” Tanya Sinta memastikan kepada petugas di gerbong kereta.
“Petugas gerbong hanya mengangguk.”
Sinta pun yakin.
Kereta mulai berjalan,
berangkat pukul 08:00 wib dan sampai di Jogja sekitar pukul 17:00 wib. Ditengah
perjalanan Sinta melihat pantai. Dari Kereta yang di naiki Sinta dapat melihat
indahnya pantai. Sinta pun merasa aneh.
“Loh kok ada pantai, perasaan setiap pulang ke Jogja tidak pernah melihat
pantai di perjalanan.” Sinta bergumam.
Sepanjang perjalanan Sinta
tertidur, menikmati indahnya pemandangan. Hari menjelang senja, Sinta terbangun
ketika kereta berhenti di stasiun. Dia tenang saja karena dia merasa belum
sampai stasiun tugu Jogja. Kereta pun berjalan kembali. Hari sudah mulai gelap,
jam menujukan pukul 18:00wib.
Sinta kaget.
“Bu ini sudah sampai tugu Jogja belum ya?” Tanya Sinta penasaran kepada
seoarang nenek duduk di depannya.
“Loh ga lewat Jogja Mba ini kan lewat utara, tadi udah behenti di
semarang.” Jawab ibu itu santai.
Sinta kaget dan gelisah
ternyata keretanya tidak lewat Jogja tapi lewat utara yaitu Semarang.
“Tadi kalau begini jadinya aku turun
saja di Semarang terus naik bus ke Jogja kan lebih dekat, lah sekarang malah ke
Surabaya dulu baru berhenti lagi ni kereta. Haduh sampai di Jogja sampai jam
berapa ni, seharian udah di Kereta capek lagi.”Sinta bergumam.
Sinta pun kecapekan dan gelisah di sepanjang perjalanan berharap kereta
segera berhenti. Akhirnya kereta tiba di Surabaya pukul 09:00wib. Dengan rasa
yang sudah capek Sinta segera mencari taksi dan menuju ke Terminal Bus. Hampir
tidak dapat bus ke Jogja karena banyak penumpang libur akhir pekan. Di dalam
bus Sinta capek sekali.
Sinta berfikir.” betapa bego nya Aku mau ke Jogja malah keliling pulau Jawa dulu, harusnya
sudah sampai tadi sore dan istirahat, haduh.”
Sinta pun tidak bisa tidur di dalam bus. Lalu handdphone Sinta menyala. Ternyata
SMS dari Rina.
“Gimana kondisi Jogja Sin? Aku udah sampai di Kalimantan nih.” Tanya Rina
tanpa tau kondisi Sinta.
Sinta cerita semuanya kepada Rina. Rina pun menertawakan Sinta.
“Bisa di jadikan cerita Novel ini Sin, (Sinta keliling Jawa).” Ledek Rina
tak bisa menahan kocaknya peristiwa Sinta.
Ahirnya Sinta sampai di Jogja dipagi hari. Perjalanan konyol dan
melelahkan.
0 comments:
Post a Comment