Pasar di Kalimantan Selatan/wikipedia.org |
Di bawah kekuasaan Uni Soviet, Sosialis disebut sebagai sistem ekonomi yang kuat mampu mengatasi berbagai persoalan ekonomi. Sosialis sebuah sistem yang mengedepankan kepentingan bersama diatas kepentingan individu dimana kekayaan dan kepemilikan barang dimiliki bersama. Hal demikian dimaksudkan untuk mencegah adanya pemusatan kekuatan ekonomi oleh kelompok tertentu yang mengakibatkan kesenjangan kesejahteraan. Namun lambat laun sistem ekonomi ini dinilai tidak begitu bagus dalam tingkat produktivitas dan inovasi yang mana lebih unggul dalam sistem ekonomi kapitalis. Dengan kekayaan dan kepemilikan yang dimiliki bersama dan hak individu yang dibatasi maka mengurangi ambisius setiap individu dalam bekerja dan berakibat dalam tingkat produksi dan inovasi. Sementara dalam Sistem Ekonomi Kapitalis yang mengedapankan kebebasan individu diatas kelompok, menyebabkan ambisi yang besar untuk meraih keuntungan yang maksimal. Pemilik-pemilik modal pasti akan memenangkan pasar. Inovasi-inovasi produk bermunculan menghasilkan kualitas produk yang maksimal. Perusahaan-perusahaan bermunculan menciptakan lapangan pekerjaan baru yang mana hal ini tidak terjadi dalam Sosialis. Meski demikian sistem ini dinilai tidak mampu mengatasi permasalahan ekonomi. Pemilik modal yang menguasai pasar menyebabkan kesenjangan antara si Kaya dan si Miskin semakin lebar. Dengan hal tersebut maka sistem ekonomi sosialis maupun kapitalis terbukti tidak mampu mengatasi permasalahan ekonomi yang berdampak pada krisis ekonomi.
Lantas bagaimana dengan Ekonomi Syariah? Ekonomi Syariah adalah sistem ekonomi yang berlandaskan hukum kepada Al-Qur’an dan Hadist. Ekonomii Syariah berada di tengah antara Sosialis maupun Kapitalis, yang mana Ekonomi Syariah menyeimbangkan antara kepentingan individu dan kepentingan umat (bersama). Di dalam Ekonomi Syariah setiap individu boleh mendapatkan kekayaan maksimal dengan kesadaran bahwa harta yang kita miliki adalah milik Allah SWT. Setiap harta yang dimiliki oleh setiap individu terdapat bagian orang lain yang membutuhkan. Oleh karena itu di dalam Ekonomi Syariah terdapat Zakat, Infaq, Shodaqoh, dan wakaf. Pasar di dalam Ekonomi Syariah pasar bebas dimana mekanisme pasar harus di biarkan berjalan secara alami tanpa ada campur tangan dari manapun. Maka harga ditentukan sesuai dengan keseimbangan pasar. Negara boleh campur tangan terhadap mekanisme pasar guna mengatasi adanya kecurangan dalam mekanisme pasar agar pasar dapat berjalan secara alami kembali.
Kita akan melihat bagaimana berbagai krisis pernah terjadi di dunia dan bagaimana pandangan dari ketiga sistem ekonomi yaitu: Sosialis, Kapitalis, dan Ekonomi Syariah. Krisis yang pernah terjadi di dunia diantaranya:
Krisis menurut pandangan Sosialis...... Krisis menurut pandangan Kapitalis........ Krisis dalam pandangan Ekonomi Syariah.......
Perbedaan utama antara sistem ekonomi syariah dan kapitalis adalah bahwa dalam ekonomi syariah berlaku economic value of time yang mana mengakibatkan adanya bagi hasil. Sementara dalam ekonomi kapitalis berlaku time value of money yang mana mengakibatkan adanya inflasi dan sistem bunga yang mana tidak terdapat dalam ekonomi syariah.
0 comments:
Post a Comment