Ilustrasi menulis/pixabay.com |
Sering kali ketika kita berniat untuk menulis, tulisan kita sering berhenti di tengah jalan. Entah itu tulisan artikel, novel, puisi, cerpen, atau tulisan populer lainnya. Banyak diantara kita yang merasakan semacam kehabisan ide, mood hilang, tulisan tidak teratur, cerita kurang menarik, dan penyakit lainnya yang mengganggu kegiatan menulis.
Sebenarnya menulis itu pekerjaan yang mudah atau susah? Ketika kita mempunyai ide yang mengalir tentu menulis merupakan pekerjaan yang mudah dan menyenangkan tapi sebaliknya ketika mood kita hilang dan ide untuk menulis macet, maka menulis menjadi pekerjaan yang sangat sulit. Pada akhirnya kegiatan menulis kita menjadi tidak teratur dan berkelanjutan.
Lantas bagaimana mengatasi kendala dalam menulis tersebut?
Pertama kita harus mengubah mindset kita mengenai menulis
Banyak yang menganggap bahwa menulis harus menghasilkan sebuah tulisan yang sangat menganggumkan dan berkelas. Alhasil kita akan disibukan dengan mencari ide tulisan yang sangat menganggumkan dan berkelas yang mana pada akhirnya banyak ide-ide tulisan yang muncul di kepala, kita abaikan dengan menganggap bahwa tulisan itu kurang menganggumkan dan berkelas. Pada akhirnya menulis menjadi sebuah kegiatan yang sangat sulit akibat mindset yang kita ciptakan sendiri.
Padahal menulis adalah sebuah pekerjaan yang sangat mudah. Bayangkan menulis adalah sebuah pekerjaan yang tidak terikat oleh orang lain, seperti bos, atasan kita dan sebagainya. Tetapi ingat dalam menulis tetap terikat oleh norma-norma seperti jangan melanggar SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar golongan). Isi tulisan kita tetap harus memeberikan manfaat positif bagi pembaca.
Ide-ide untuk menulis akan mudah kita dapatkan ketika kita tidak membelenggung atau membatasi ide-ide yang menganggumkan dan luar biasa. Apapun ide yang positif bisa kita jadikan tulisan. Contoh yang simpel seperti, menceritakan kegiatan positif yang kita lakukan sehari-hari atau memberikan seputar tips yang dapat memberikan motivasi atau pembelajaran bagi orang lain.
Bukankah itu sebuah ide yang bagus bukan? Perkara tulisan kita menganggumkan atau tidak, bukankah pembaca yang menilainya? Tidak mungkin dong dari sekian tulisan kita tidak ada yang menganggumkan? Setidaknya bisa memberikan manfaat.
Mencatat semua ide-ide yang terlintas di kepala
Banyak sekali ide-ide yang terlintas di kepala kita. Entah secara sengaja atau kebetulan pasti ada ide di dalam kepala kita. Saking banyaknya ide tersebut kadang kita hanya mengingat sesaat saja lantas dikemudian hari kita tidak sempat menjadikannya tulisan. Nah guna mengatasi hal tersebut kita harus mencatat setiap ide yang terlintas disebuah catatan. Kita juga bisa membuat semacam buku khusus yang mencatat rencana-rencana tulisan kita ke depan. Dengan demikian kita tidak akan pernah kehabisan ide untuk menulis lagi.
Rajin membaca
Kegiatan membaca tidak bisa dilepaskan dari kegiatan menulis. Tentu tidak ada kegiatan membaca ketika tidak ada tulisan. Nah untuk menulis diperlukan ide atau gagasan untuk menulis. Dari kegiatan membaca kita bisa mendapakan pengetahuan atau referensi baru yang belum pernah kita dapatkan. Jadi ide untuk menulis otomatis akan bermunculan dari buku-buku atau karya tulisan yang kita baca.
Sebenarnya sumber inspirasi untuk menulis itu bukan hanya membaca saja. Bisa jadi dari menonton film, jalan-jalan, dan berinteraksi dengan orang lain juga bisa kita jadikan sumber inspirasi untuk menulis.
Jadikan menulis sebuah kebiasaan
Agar tulisan kita berkelanjutan kita juga perlu menjadikan menulis adalah kebiasaan atau kegiatan yang tiak bisa kita tinggalkan. Kita bisa melakukannya dengan membuat jadwal menulis sesuai waktu-waktu favorit kita. Misal kita enjoy untuk menulis pada siang hari ketika kita lagi istirahat, nah gunakanlah waktu ini sebagai waktu untuk menulis. Tidak perlu lama-lama karena justru menimbulkan kebosanan bagi diri kita sendiri. Cukup satu sampai satu setengah jam. Satu paragraf sampai satu halaman, asalkan rutin di lakukan setiap hari kita sudah bisa memiliki segudang tulisan bukan?
Lantas masih menganggap menulis sangat sulit? Mari menulis.
Ntaapp....
ReplyDelete